Sabtu, 22 Oktober 2011

SEJARAH HARI PENDIDIKAN NASIONAL


Hari Pendidikan Nasional Indentik dengan KI HAJAR DEWANTARA, sebagai bapak Pendidikan Nasional ,hari lahirnya  di peringati sebagai HARI PENDIDIKAN NASIONAL dan ajarannya dipakai sebagai jargon (semboyan) oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia yaitu :TUT WURI HANDAYANI,ING MADYA MANGUN KARSA, ING NGARSA SUNG TULADA artinya dibelakang memberi dorongan ditengah menciptakanpeluang untuk berkarsa, didepan memberi teladan.
KELAHIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Di lingkungan Keraton Jogjakarta tgl 02 mei 1889 lahirlah RADEN MAS SOEWARDI SURYADININGRAT yangkelak pada tahun 1922 berubah nama menjadi KI HAJAR DEWANTARA

MASA MUDANYA

Raden Mas Soewardi Suryadiningrat (Ki Hajar Dewantara) semasa kecil sekolah di ELS (SD Belanda) , kemudian melanjutkan ke STOVIA (sekolah dokter bumi putra) sekarang adalah fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Namun tidaktamat karena sakit, setelah itu ia bekerja sebagai wartawanberbagai koran yang terbit tulisannya tajam, komunikatif,dengan semangat anti kolonial atau anti penjajah.

AKTIVITAS PERGERAKANNYA
Selain menjadi wartawan muda K H Dewantara juga aktif di organisasi sosial dan politik :
1. Tahun 1908 aktif di organissasi BUDI UTOMO sebagai seksi propaganda
2. Pada 25 desember 1912 bersama dengan DOUWES DEKKER dan CIPTO MANGUNKUSUMO mendirikan organisasi sekaligus partai INDISCHE PARTIJ yang bertujuan mencapai Indonesia Merdeka, namun partai ini ditolak oleh pemerintah belanda.
3. Pada tahun 1913 K H Dewantara dan kawan-kawan membentuk KOMITE BUMI PUTRA dengan tujuan melancarkan kritik terhadap pemerintah belanda yang bermaksud merayakan 100 tahun Kemerdekaan Belanda dari prancis, untuk membiayai pesta tersebut pemerintah Belanda menarik uang dari rakyat jajahan nya .K H Dewantara mengkritiknya lewat tulisan yang dalam bahasa belanda ALS IK EEN NEDERLANDER WAS artinya SEANDAINY AKU SEORANG BELANDA dan EEN VOOR ALLEN MAAR OOK ALLEN VOOR EEN artinya SATU NUTUK SEMUA TETAPI SEMUA UNTUK SATU JUGA.
Akibat tulisannya itu ia dijatuhi hukuman dibuang di pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kedua sahabatnya Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo berusaha membela lewat tulisan,mereka juga dianggap menghasut rakyat untuk memberontak pada pemerintah kolonial keduanya juga dibuang di Kupang dan Banda mereka semua menolak nya, pada tahun 1913 mereka minta diasingkan ke Negeri Belanda dan keinginan mereka diterima dan dikabulkan. Mereka pulang pada tahun 1918 dengan memperoleh Europeesche Acte suatu ijazah pendidikan bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya.

PENDIRIAN TAMAN SISWA
Bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkosumo tanggal 13 juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan PERGURUAN NASIONAL TAMAN SISWA yaitu perguruan yang mendidik para siswanya untuk memiliki rasa nasionalisme sehingga meu berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Pada saat itu juga ia berusia 40 tahun dan mengganti namanya dari Raden Mas Soewardi Suryadininggrat menjadi Ki hajar Dewantara tanpa memakai Raden Mas.
Ki Hajar Dewantar tetap rajin menulis tetapi bukan lagi soal politik melainkan soal pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan, melalui tulisan itulah ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

PENGABDIAN DI MASA INDONESIA MERDEKA
Tahun 1943 ketikan jepang menduduki indonesia Ki hajar Dewantar bergabung ke pusat tenaga rakyat (PUTERA) dan menjadi salah seorang pimpinan bersama Soekarno-Hatta dan lain-lain. Setelah Indoesia merdeka ia pun dipercaya menjabat menteri pendidikan,pengajaran dan kebudayaan yang pertama.berbagai aktivitasnya dalam memperjuangkan pendidikan di tanah air sebelum hingga indonesia merdeka tersebut membuatnya dianugerahi gelar doctor kehormatan (doctor honoris kausa dengan gelar Dr.H.C) oleh universitas tertua di Indonesia UGM 1957.
Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia pada sisi kehidupan psikologiknya yaitu manusia memiliki daya yaitu cipta, karsa dan karya berarti pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang.
Ki Hajar Dewantara  pada 28 April 1959 meninggal di jogjakarta. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum termasuk mendirikan perguruan TAMAN SISWA ia ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan nasional dan mendapat gelar BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL dengan surat keputusan presiden Republik indonesia no. 305 tahun 1959 tanggal 28 november 1989 dan tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai HARI PENDIDIKAN NASIONAL.
Itulah Ki hajar Dewantara bangsa ini perlu mewarisi semangatnya dalam memajukan manusia Indonesia dengan sepenuh hati dan tanpa membeda-bedakan agam, etnis, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial dan jenis kelamin.
Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia sesuai kodrat, fungsi dan panggilan hidupnya. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi yang manusiawi berguna dan berpengangaruh di masyarakatnya, yang bertanggung jawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian.               S E M O G A



S E L A M A T  H A R I  P E N D I D I K A N  N A S I O N A L .................2 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar